MASA PEMULIHAN TUBUH PASCA PERSALINAN
PENDAHULUAN
Persalinan merupakan bagian dari proses akhir kehamilan sebagai momen penting dalam kehidupan wanita, yang menentukan kehidupan generasi yang akan dilahirkan. Oleh sebab itu, setiap wanita perlu mengetahui hal-hal yang terjadi setelah masa persalinan berakhir. Ini tentu saja akan memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan psikis wanita yang mempengaruhi mereka dalam perawatan dan pengasuhan bayinya sehari-hari. Untuk itu penulis mencoba menuliskan sedikit hal-hal yang terjadi pasca persalinan dari segi fisik.
RINGKASAN BAHASAN
Setelah persalinan, tubuh mengalami beberapa perubahan lagi. Dalam upaya mengembalikan pada keadaan semula. Periode pengembalian organ reproduksi ini berlangsung sekitar 4 minggu setelah proses persalinan atau di sebut masa nifas. Pada masa ini banyak perubahan drastis yang terjadi secara fisik dan psikis. Meski secara keseluruhan proses pemulihan tubuh sampai seperti belum hamil baru akan berakhir sekitar 3 bulan dari saat melahirkan.
Setelah melalui sebuah proses persalinan, pemulihan fisik seorang wanita sangat dibutuhkan. Ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan yaitu masalah rahim, perineum dan leher rahim, berikut penjelasan mengenai hal-hal tersebut:
RAHIM
Segera setelah persalinan, jika perut di raba, terasa rahim menonjol dengan puncaknya hampir setinggi pusar. Tetapi sekitar seminggu kemudian, melalui kontraksi yang cepat, rahim akan mengerut kembali sehingga tidak teraba lagi dari luar. Oleh karena itu setelah 2 minggu pertama pasca melahirkan akan terjadi kram perut bagian bawah.
Kontraksi yang terjadi akan mengakibatkan bentuk mulut rahim terlihat agak menganga menyerupai corong. Antara mulut rahim dan badan rahim seolah-olah terbentuk semacam cincin. Namun, secara berangsur-angsur dan dengan berakhirnya masa nifas, bentuk mulut rahim akan menciut kembali seperti sedia kala.
Kontraksi ini juga menyebabkan penyembuhan luka persalinan yaitu, luka akibat tercabutnya pembuluh darah plasenta dari dinding rahim pada waktu proses persalinan dan akan menghentikan pendarahan akibat persalinan. Kembalinya rahim ke bentuk semula terjadi sekitar 2 bulan setelah persalinan, walaupun tidak akan kembali sekecil betuk awalnya.
PERINEUM
Pada persalinan alami sering di lakukan episiotomi yaitu pengguntingan perineum (daerah vagina sampai dubur). Setelah bayi lahir, guntingan perineum (episiotomi) akan di jahit. Untuk mengurangi rasa sakit, penjahitan di lakukan dengan bius lokal. Penyembuhan perineum ini akan berlangsung 7-10 hari, tetapi episiotomi akan sembuh total dalam waktu 4-6 minggu.
Tujuan perawatan perineum adalah:
1. Mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.
2. Pencegahan terjadinya infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi dalam 28 hari setelah kelahiran anak.
Untuk melewati masa pengembalian perineum ini dengan lebih baik, berikut beberapa hal yang bisa di lakukan:
1. Untuk mengurangi nyeri dan bengkak di bagian tersebut, bisa di kompres dengan es yang di bungkus dengan waslap.
2. Jaga kebersihan daerah perineum.
3. Berbaring telentang atau menyamping untuk mengurangi rasa nyeri.
4. Bila rasa nyeri telah berkurang, jangan malas untuk menggerakan tubuh.
5. Setelah melahirkan, usahakan secara perlahan turun dari tempat tidur. Mulailah berjalan, bila merasa tubuh telah lebih kuat dan perasaan lebih nyaman. Minta bantuan seseorang untuk menuntun saat mulai berjalan.
Dampak Dari Perawatan Luka Perineum
Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini :
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
3. Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah.
LEHER RAHIM
Jalan lahir yang melebar karena dilalui kepala bayi, sekitar 2 atau 3 hari setelah melahirkan akan kembali ke hampir bentuk semula. Kalaupun ukuranya lebih besar dari semula, akan bertambah sekitar 1cm. Pada ibu yang tidak menyusui mungkin saja terjadi peningkatan jumlah lendir leher rahim seusai melahirkan. Sementara itu, ibu menyusui kadangkala baru menyadari bahwa leher rahimnya justru tidak terlalu banyak lendir. Yang menyebabkan vaginanya mengering.
Pada beberapa ibu setelah melahirkan, badan rahimya mungkin menurun sampai ke vaginanya atau biasa disebut inversio uteri. Inversio Uteri adalah suatu keadaan dimana badan rahim berbalik, menonjol melalui serviks (leher rahim) ke dalam atau ke luar vagina. Inversio uteri biasanya terjadi jika seorang tenaga medis yang membantu proses persalinan terlalu banyak menekan puncak rahim atau terlalu keras menarik tali pusar dari ari-ari yang belum terlepas. Keadaan ini bisa menyebabkan terjadinya syok, infeksi dan kematian. Untuk mengembalikan rahim ke keadaan semula, seorang dokter bisa mendorongnya ke saluran vagina, memasukkan sebuah selang ke dalam vagina dan menutup lubang vagina. Lalu melalui selang tersebut dimasukkan larutan garam ke dalam rahim untuk mengembangkan vagina dan membalikkan rahim.
KESIMPULAN
Pada dasarnya kesehatan ibu sangatlah penting tidak hanya pada waktu hamil tetapi saat pasca persalinan juga masih harus selalu di perhatikan. Oleh karena itu dengan menjaga dan belajar mengenal kondisi diri di harapkan para ibu yang mengalami masa nifas dapat mengantisipasi keadaan yang mungkin di timbulkan akibat persalinan itu sendiri.
SARAN
Ada baiknya para ibu memperhatikan kondisi dirinya untuk menghindari hal- hal yang tidak di harapkan.
Berikut ini tanda-tanda bahaya yang terjadi setelah persalinan:
1. Pendarahan yang berlebihan
2. Keluarnya cairan vagina disertai bau yang tidak enak
3. Mengalami demam (>38,2oC), terutama satu hari setelah melahirkan
4. Pingsan atau kehilangan kesadaran selama beberapa detik
5. Sesak napas atau merasa sakit dada
6. Payudara terasa sakit dan bengkak serta berwarna kemerah-merahan
7. Kehilangan nafsu makan dalam jangka waktu tertentu
8. Kaki terasa sakit, merah atau bengkak
9. Terasa sakit di bagian bawah perut atau punggung
10. Sakit pada vagina atau perineum
11. Sakit kalau buang air kecil atau merasa ingin kencing terus
Waspadai beberapa gejala di atas dan segeralah berkonsultasi dengan dokter apabila dirasakan terjadi hal-hal di luar kewajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar