Label

Kamis, 07 Januari 2010

pandangan islam terhadap beberapa tindakan kesehatan

ABORSI
 Aborsi(Al-Ijhaz) yaitu pengguguran kandungan(janin) tanpa alasan medis, sebelum ditiupkan roh.QS:23/12-14,22/5, HR.Bukhori ttg penciptaan manusia.
 Hukum aborsi. QS:17/33 adalah HARAM
 Fatwa MUI: hukum aborsi
1. Sejak pembuahan ovum sebelum nafkhur-ruh hukumnya haram
kecuali alasan medis /lainnya yang dibenarkan syari’at Islam.
2. Sesudah nafkhur-ruh hukumnya haram, kecuali alasan medis:
seperti untuk menyelamatkan jiwa ibu.
3. Mengharamkan semua pihak untuk melakukan, membantu, atau
mengizinkan aborsi.

BAYI TABUNG/INSEMINASI BUATAN
 Fatwa MUI :
1.Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami-istri
yang sah hukumnya mubah(boleh). Sebab ini termasuk ikhtiar
berdasarkan kaidah2 agama.
2. Bayi tabung dari pasangan suami-istri dengan titipan rahim istri
lain(istri ke-2,3,4), hukumnya haram. Karena menimbulkan
kerumitan dalam masalah warisan.
3. Bayi tabung yang dibekukan dari suami yang telah meninggal
dunia, hukumnya haram. Karena timbul kerumitan dalam nasab
dan warisan.
4. Bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dari selain
pasangan suami-istri yang sah hukumnya haram. Huklumnya =
zina.

KLONING/PENGGANDAAN MAKHLUK HIDUP
 Kloning yaitu”suatu proses penggandaan makhluk hidup dengan cara nucleus transfer dari sel janin yang telah berdiferensiasi dari sel dewasa.”Atau “penggandaan makhluk hidup menjadi lebih banyak, dengan memindahkan inti sel tubuh ke indung telur pada tahap sebelum terjadi pemisahan sel-sel bagian-bagian tubuh.”
 Diperbolehkan kloning pada tumbuh-tumbuhan dan hewan semata-mata untuk kebaikan manusia.
 Manfaat kloning pada manusia :- rekayasa genetika lebih efisien dan manusia tidak perlu khawatir kekurangan organ tubuh pengganti; seperti: ginjal, hati, jantung, darah, dsb.
 Dampak buruk kloning : - menghilangkan nasab anak, institusi perkawinan tidak diperlukan lagi, lembaga keluarga menjadi hancur, tidak ada rasa saling mencintai dan saling memerlukan antara laki-laki dan perempuan.
 Fatwa MUI, kloning manusia hukumnya haram dengan cara apapun.
Lihat QS.17:70, 13:16, 23:12-14.

TRANSPLANTASI ORGAN
 Dalam kondisi darurat, kebutuhan dan kompleksitas dimensi masalah serta keterbatasan jaringan/organ transplan yang layak, dalam prakteknya harus dilakukan dengan ketentuan skala prioritas sbb.:
A.Segi resipien/reseptor harus didahulukan ;1) Keyakinan agamanya, 2)
Peranan, jasa dan kiprahnya dalam kehidupan umat, 3) Kesholehan,
ketaatan, dan pengetahuannya tentang agama Islam, 4) Hubungan
kekerabatan dan tali silarturrohmi, 5) Tingkatan kebutuhan dan kondisi
gawat daruratnya.
B.Segi donor, prioritas pengambilan adalah : 1) menanam jaringan/organ
imitasi buatan, bila mungkin secara medis, 2) mengfambil jaringan/organ
dari tubuh orang yang sama, selama memungkinkan, 3) mengambil
oragan/jaringan binatangyang halal, boleh binatang lain jika kondisi
darurat, 4) mengambil dari tubuh orang mati, 5) mengambil dari tubuh
orang yang masih hidup.

KAJIAN HUKUM SYARI’AH ISLAM TENTANG TRANSPLANTASI&TRANSFUSI DARAH
1. Penanaman jaringan/organ tubuh yang diambil dari organ yang sama hukumnya diperbolehkan/mubah.
2. Penanaman jaringan/organ tubuh yang diambil dari individu orang lain:
a. Dari individu orang hidup:
1) Yang diambil organ vital seperti jantung, hati, otak, buah dzakar, hukumnya haram.
2) Yang diambil organ ganda seperti ginjal, kulit dll dengan syarat:
- Tidak membahayakan kelangsungan hidup
- Benar-benar dalam kondisi darurat
- Dilakukan dengan sukarela tanpa paksaan, tidak diperjual belikan
- Peluang keberhasilan lebih besar
b. Dari orang mati :hukumnya diperbolehkan dengan syarat :
1) Persetujaun orang tua mayit/wali/wasiat mayit
2) Benar-benar memerlukan/darurat
3) Bila kurang urgen harus memberikan imbalan pantas kepada ahli waris donatur
tanpa transaksi dan kontrak jual beli.
4) Lihat QS. 2:173,5:3,6:119,145, 5:32, 2:185, 4:28, 5:6, 22:78, 95:9
c. Diambil dari tubuh binatang:
1) Diambil dari binatang halal(sapi, kerbau, kambing) hukumnya boleh/mubah.
2) Diambil dari binatang haram (babi, bangkai) hukumnya haram, kecuali darurat.QS.2:173,
5:3, Al-MAjmu’:III/138.
3. Transfusi boleh dilakukan dengan alasan untuk kemashalahatan umum.

pemulihan ibu post partum

MASA PEMULIHAN TUBUH PASCA PERSALINAN


PENDAHULUAN
Persalinan merupakan bagian dari proses akhir kehamilan sebagai momen penting dalam kehidupan wanita, yang menentukan kehidupan generasi yang akan dilahirkan. Oleh sebab itu, setiap wanita perlu mengetahui hal-hal yang terjadi setelah masa persalinan berakhir. Ini tentu saja akan memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan psikis wanita yang mempengaruhi mereka dalam perawatan dan pengasuhan bayinya sehari-hari. Untuk itu penulis mencoba menuliskan sedikit hal-hal yang terjadi pasca persalinan dari segi fisik.


RINGKASAN BAHASAN
Setelah persalinan, tubuh mengalami beberapa perubahan lagi. Dalam upaya mengembalikan pada keadaan semula. Periode pengembalian organ reproduksi ini berlangsung sekitar 4 minggu setelah proses persalinan atau di sebut masa nifas. Pada masa ini banyak perubahan drastis yang terjadi secara fisik dan psikis. Meski secara keseluruhan proses pemulihan tubuh sampai seperti belum hamil baru akan berakhir sekitar 3 bulan dari saat melahirkan.









Setelah melalui sebuah proses persalinan, pemulihan fisik seorang wanita sangat dibutuhkan. Ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan yaitu masalah rahim, perineum dan leher rahim, berikut penjelasan mengenai hal-hal tersebut:

RAHIM
Segera setelah persalinan, jika perut di raba, terasa rahim menonjol dengan puncaknya hampir setinggi pusar. Tetapi sekitar seminggu kemudian, melalui kontraksi yang cepat, rahim akan mengerut kembali sehingga tidak teraba lagi dari luar. Oleh karena itu setelah 2 minggu pertama pasca melahirkan akan terjadi kram perut bagian bawah.
Kontraksi yang terjadi akan mengakibatkan bentuk mulut rahim terlihat agak menganga menyerupai corong. Antara mulut rahim dan badan rahim seolah-olah terbentuk semacam cincin. Namun, secara berangsur-angsur dan dengan berakhirnya masa nifas, bentuk mulut rahim akan menciut kembali seperti sedia kala.
Kontraksi ini juga menyebabkan penyembuhan luka persalinan yaitu, luka akibat tercabutnya pembuluh darah plasenta dari dinding rahim pada waktu proses persalinan dan akan menghentikan pendarahan akibat persalinan. Kembalinya rahim ke bentuk semula terjadi sekitar 2 bulan setelah persalinan, walaupun tidak akan kembali sekecil betuk awalnya.


PERINEUM
Pada persalinan alami sering di lakukan episiotomi yaitu pengguntingan perineum (daerah vagina sampai dubur). Setelah bayi lahir, guntingan perineum (episiotomi) akan di jahit. Untuk mengurangi rasa sakit, penjahitan di lakukan dengan bius lokal. Penyembuhan perineum ini akan berlangsung 7-10 hari, tetapi episiotomi akan sembuh total dalam waktu 4-6 minggu.



Tujuan perawatan perineum adalah:
1. Mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.
2. Pencegahan terjadinya infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi dalam 28 hari setelah kelahiran anak.


Untuk melewati masa pengembalian perineum ini dengan lebih baik, berikut beberapa hal yang bisa di lakukan:
1. Untuk mengurangi nyeri dan bengkak di bagian tersebut, bisa di kompres dengan es yang di bungkus dengan waslap.
2. Jaga kebersihan daerah perineum.
3. Berbaring telentang atau menyamping untuk mengurangi rasa nyeri.
4. Bila rasa nyeri telah berkurang, jangan malas untuk menggerakan tubuh.
5. Setelah melahirkan, usahakan secara perlahan turun dari tempat tidur. Mulailah berjalan, bila merasa tubuh telah lebih kuat dan perasaan lebih nyaman. Minta bantuan seseorang untuk menuntun saat mulai berjalan.


Dampak Dari Perawatan Luka Perineum
Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini :
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
3. Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah.



LEHER RAHIM
Jalan lahir yang melebar karena dilalui kepala bayi, sekitar 2 atau 3 hari setelah melahirkan akan kembali ke hampir bentuk semula. Kalaupun ukuranya lebih besar dari semula, akan bertambah sekitar 1cm. Pada ibu yang tidak menyusui mungkin saja terjadi peningkatan jumlah lendir leher rahim seusai melahirkan. Sementara itu, ibu menyusui kadangkala baru menyadari bahwa leher rahimnya justru tidak terlalu banyak lendir. Yang menyebabkan vaginanya mengering.
Pada beberapa ibu setelah melahirkan, badan rahimya mungkin menurun sampai ke vaginanya atau biasa disebut inversio uteri. Inversio Uteri adalah suatu keadaan dimana badan rahim berbalik, menonjol melalui serviks (leher rahim) ke dalam atau ke luar vagina. Inversio uteri biasanya terjadi jika seorang tenaga medis yang membantu proses persalinan terlalu banyak menekan puncak rahim atau terlalu keras menarik tali pusar dari ari-ari yang belum terlepas. Keadaan ini bisa menyebabkan terjadinya syok, infeksi dan kematian. Untuk mengembalikan rahim ke keadaan semula, seorang dokter bisa mendorongnya ke saluran vagina, memasukkan sebuah selang ke dalam vagina dan menutup lubang vagina. Lalu melalui selang tersebut dimasukkan larutan garam ke dalam rahim untuk mengembangkan vagina dan membalikkan rahim.














KESIMPULAN
Pada dasarnya kesehatan ibu sangatlah penting tidak hanya pada waktu hamil tetapi saat pasca persalinan juga masih harus selalu di perhatikan. Oleh karena itu dengan menjaga dan belajar mengenal kondisi diri di harapkan para ibu yang mengalami masa nifas dapat mengantisipasi keadaan yang mungkin di timbulkan akibat persalinan itu sendiri.


SARAN
Ada baiknya para ibu memperhatikan kondisi dirinya untuk menghindari hal- hal yang tidak di harapkan.

Berikut ini tanda-tanda bahaya yang terjadi setelah persalinan:
1. Pendarahan yang berlebihan
2. Keluarnya cairan vagina disertai bau yang tidak enak
3. Mengalami demam (>38,2oC), terutama satu hari setelah melahirkan
4. Pingsan atau kehilangan kesadaran selama beberapa detik
5. Sesak napas atau merasa sakit dada
6. Payudara terasa sakit dan bengkak serta berwarna kemerah-merahan
7. Kehilangan nafsu makan dalam jangka waktu tertentu
8. Kaki terasa sakit, merah atau bengkak
9. Terasa sakit di bagian bawah perut atau punggung
10. Sakit pada vagina atau perineum
11. Sakit kalau buang air kecil atau merasa ingin kencing terus

Waspadai beberapa gejala di atas dan segeralah berkonsultasi dengan dokter apabila dirasakan terjadi hal-hal di luar kewajaran.

bakat

Ada berbagai pengertian tentang bakat yang tergambar dari berbagai definisi berikut :

Encarta : Ability, Somebody with an exceptional ability berarti kemampuan, seseorang yang memiliki kemampuan yang berbeda

Umum : Kemampuan yang unik dari seseorang

Gallup (2001) : Pola pikiran, perasaan dan perilaku yang berulang ulang dan dapat meningkatkan produktivitas

Kalau dilihat berbagai definisi diatas, dapat dikatakan bahwa disini ada dua kelompok yang berbeda yaitu yang pertama bakat itu hanya dimiliki oleh beberapa orang tertentu sedangkan yang kedua [Gallup] mengisyaratkan bahwa semua orang memiliki

BAKAT
• Bakat adalah semua kesanggupan-kesanggupan yang dapat diwujudkan. Kesanggupan itu sendiri tidak dapat diamati. Dengan mengamati prestasi, perilaku dapat diambil kesimpulan tentang suatu bakat tertentu.
• kelebihan / keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain




• Bakat adalah semua kesanggupan-kesanggupan yang dapat diwujudkan. Kesanggupan itu sendiri tidak dapat diamati. Dengan mengamati prestasi, perilaku dapat diambil kesimpulan tentang suatu bakat tertentu.

• kelebihan / keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain

• Susunan saraf sebenarnya merupakan bagian dalam yang halus daripada jasmani manusia, mempunyai fungsi psikis, mengatur segala gerak jasmaniah didalam suatu kehidupan perilaku.

• Susunan pokok saraf manusia terdiri atas dua bagian, yaitu susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi. Susunan saraf pusat terdiri atas otak, sumsum tulang belakang dan sumsum penyambung. Sedangkan susunan saraf tepi terdiri atas saraf lingkar atau putaran kedalam, yaitu saraf yang berfungsii menyampaikan rangsang-rangsang dari luar ke otak. Dan yang keduanya adalah saraf lingkar keluar, yaitu saraf yang mempunyai fungsi menyampaikan gerak dari otak ke bagian tepi jasmaniah.

• Otak besar terdiri atas dua bagian yang meliputi lapisan pembungkus dan isinya. Lapisan pembungkus daripada otak itu berwarna kelabu dan mempunyai fungsi untuk menyiimpan esan dan untuk memunculkan kesadaran dari suatu peristiwa. Sedangkan isi dari otak besar berwarna putih dan mempunyai fungsi untuk menghubungkan suatu gambaran dari apa yang di indera oleh individu.
• Otak kecil yang letaknya berada di bagian belakang agak ke bawah dari otak besar berfungsi sebagai penghubung dan pengatur gerak perilaku manusia. Sumsum penyambung antara otak dan sumsum tulang belakang berfungsi sebagai penyelenggara pekerjaan-pekerjaan daripada panca indera.

• Adapun fungsi sumsum tulang belakang adalah untuk menyampaikan rangsang yang datang dari otak menuju ke bagian-bagian tepi tubuh atau panca indera dan juga sebaliknya untuk menyampaikan perangsang yang berasal dari panca indera atau dari bagian-bagian tepi tubuh menuju ke otak. Selain daripada itu sumsum tulang belakang tersebut berfungsi untuk gerak refleks.


• Unsur-unsur luar atau unsur tepi jasmaniah yang paling nampak adalah alat indera dan yang merupakan pintu gerbang dari berbagai rangsang luar serta pemberi petunjuk dari gerak individu dalam keseluruhannya.


Dr. Sternberg, pakar Psikologi dari Yale University (Practical Intelligence, John Meunier, Fall, 2003)). Selama bertahun-tahun mengkaji kemampuan manusia, ia berkesimpulan bahwa kemampuan manusia itu bukanlah sebuah kemampuan yang sifatnya sudah baku pada satu bentuk atau titik tertentu (not fixed ability), tetapi sebuah kemampuan yang sifatnya terus berkembang (developing abilities).
Menurut Thomas Amstrong dan howard gardner
“bakat manusia bisa muncul dalam berbagai bentuk.”

intervensi keperawatan

6 Intervensi Keperawatan


Memenuhi kebutuhan oksigen diantaranya :
Memberikan oksigen,dengan kriteria memyiapkan lingkungan bebas asap rokok dan membatasi pengunjung,menyiapkan pasien,kelengkapan alat,penggunaan alat secara tepat dan bena,dosis sesuai dengan program pengobatan,cara pemberian tepat guna,pemberian masker oksigen pada bayi matanya ditutup dengan kasa lembab dan observasi tanda vital selama pemberian oksigen

Memenuhi Kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolit:
Memberi makanan dengan melalui naso gastric tube dengan kriteria menyiapkan NGT dengan ukuran yang tepat, memeriksa ulang diet, mengatur posisi, mengukur NGT yang akan dimasukkan, melakukan tes ketepatan masuknya NGT dan difiksasi, memasukkan makanan melalui corong secara pelan dan hati-hati dan melakukan observasi.

Memenuhi Kebutuhan eliminasi :
Melakukan keteterisasi dengan kriteria menyiapkan lingkungan, kelengkapan alat keteterisasi steril, ukuran keteter sesuai dengan umur, mengatur posisi dorsal recumbent, melakukan desinfeksi pada meatus, mengoleskan pelumas steril pada ujung kateter, memasukkan kateter dengan hati-hati, mencatat jumlah serta kelainan urine dan melakukan observasi.

Memenuhi kebutuhan Kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik :
Mengganti pakaian pasien dengan kriteria kelengkapan pakaian, mengganti pakaian sesuai dengan kondisi dengan membuka pakaian dimulai dari bagian tangan, kaki yang sehat, mengenakan pakaian dimulai dari bagian tangan, kaki yang sakit dan melakukan observasi.

Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur :
Membantu pasien untuk istirahat dan tidur dengan kriteria mengatur posisi yang tepat, mengatur ventilasi dan pencahayaan, mencegah kebisingan suara, memperhatikan kebersihan lingkungan, mengatur pelaksanaanpemgobatan atau tindakan keperawatan, megatur kunjungan dokter, mencegah tamu di luar jam kunjungan dan melakukan observasi pasien.

Memenuhi kebutuhan gerak kesehatan jasmani :
Mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi pada pasien tirah baring lama dengan kriteria memotivasi pasien untuk latihan gerak, mengatur posisi baring secara bergantian, memelihara pakaian pasien dan alat tenun tetap bersih dan kering.

Memenuhi kebutuhan spiritual :
Memberi pelayanan mental spiritual kepada pasien yang gawat atau terminal dengan kriteria menyiapkan lingkungan, membantu menyiapkan alat-alat ibadah, membantu melaksanakan ibadah, membantu menghubungi pemuka agama, mendampingi pasien saat mendapatkan bimbingan spiritual, menunjukkan sikap empati, simpati dan mencatat dan menyampaikan pesan pasien kepada keluarga lainnya.

Memenuhi kebutuhan emosional :
Menyiapkan mental pasien pra operasi dengan kriteria memberi kesempatan kepada pasien untuk bertemu dengan keluarga, memberi kesempatan kepada pasien atau keluarga untuk berdoa.

Mencegah dan mengatasi reaksi fsiologis :
Melakukan tindakan darurat pada pasien keracunan obat dengan kriteria menghentikan pemberian obat dengan segera, mengatur posisi baring, melonggarkan pakaian, melakukan pernafasan buatan pada pasien henti nafas, memberikan jenis obat untuk keadaan yang gawat berdasarkan protap, melakukan observasi tanda vital setiap lima belas menit.

Memenuhi kebutuhan rehabilitasi :
1. Melatih pasien menggerakkan anggota tubuh di tempat tidur.
2. Melatih pasien turun dari tempat tidur.
3. Meltaih pasien berjalan.
4. Melatih pasien menggunakan alat bantu.
5. Melatih pasien menggunakan tongkat penyangga.




STANDART KEPERAWATAN DILUAR NEGERI

STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
Oleh : ASOSIASI PERAWAT AMERIKA (ANA)
Standar Praktek Keperawatan Klinik KeS. Jiwa (Psikhiatric)
1.Menguraikan tingkat kompetensi askep, profesional dan kenerja profesional yg umum untuk perawat yg terlibat ditiap tatanan praktek klinik kesehatan jiwa
2.Standar asuhan :
Berhubungan dgn aktifitas keperawatan profesional yg dilakukan oleh perawat dgn melalui proses keperawatan :
Pengkajian St I
Diagnosa St II
Identifikasi hasil St III
Perencanaan ST IV
Implementasi ST V
Konseling, terapi lingkungan,
Aktifitas askep mandiri, intervensi Psikobiologis, penyuluhan kesehatan, manajemen kasus, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, Psikofarmakologi Psikoterapi, konsultasi
3.Evaluasi :
Standar Kinerja Profesional
St I : Kualitas asuhan
St II : Penilaian kinerja
St III : Pendidikan
St IV : Hub.dgn sejawat
St IV : Etika
St V : Kolaborasi
St VI : Riset

PERAN DAN FUNGSI PSYCHIATRIC NURSE
1.Psychiatric nursing dianggap sebuah profesi sejak akhir abad ke 19 dan sejak awal abad ke 20 profesi tersebut muncul sebagai spesialisasi dgn peran dan fungsinya yg unik.

2.Praktek psyhiatric nursing kontemporer
Psyhiatric nurse dianggap sebagai satu diatas 5 profesi dlm pelayanan jiwa yg lainnya : psyhiatrist psychologist social workes dan marriage dan family therapist
Psyhaitric nursing is an interpersonal proces that promotes and maintaina patien behavior that contributes to integratet fungtional ( stuart dan sundeen 1998 )
Klien dari psyhiatric nurse : individual keluarga, elompok masyarakat
3.Tingkat Pencegahan
Primer : Insiden gangguan jiwa
Health promotion, illness prevention
Penyuluhan
Sekunder : illness by eart detection dan treatment of the problem. Skreening, home visit, crisis intervention
Tertier : residual impairment or disability :
Promote vovational dan rehabilitation
Organisation after care programe
Providing partial hospitalization
4.Rentang dari Perawatan (continuum of care )
5.Tingkat Penampilan
Tergantung pd 4 faktor:
1. Hukum / Peraturan
2. Peraturan yg ada pd negara tersebut tentang peran dan fungsi psychiatric nurse
3. Kualifikasi
RN ( Psychiatric mental health registered nurse)
Psychiatric mental Health advence practise registred nurse
4. Setting praktek : purpose type, location administrasi
Di pemerintah
Di swasta
Personal inistif




JABARAN STANDART 6 INTERVENSI KEPERAWATAN

 1.MEMENUHI KEBUTUHAN OKSIGEN
 a. Memberikan O2 dengan criteria menyiapkan lingkungan bebas asap rokok,menyiapkan pasien,kelengkapan alat,penggunaan alat bsecara tepat dan benar,dosis sesuai dengan program pengobatan.
 b. Menyiapkan pasien untuk pemasangan endotrakheal tube dengan criteria menyiapkan endotrakheal tube steril dengaan ukuran yang tepat.

 2.MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI,CAIRAN DAN ELEKTROLIT
 a. Menimbang berat badan dengan criteria menyiapkan timbangan berat bbadan sesuai umur pasien,menjamin keamanan bayi dan anak saat ditimbang.
 b. Pengumpulan urin selama 24 jam dengan kruteria kelengkapan alat penampung urin dan mencatat jumlah urin dlm 24 jam.

 3.MEMENUHI KEBUTUHAN ELIMINASI
 a. Membantu buang aiar kecil dan besar dengan criteria menyiapkan lingkungan,kelengkapan alat yang bersih dan kering,mencatat kelainan urin dan feses.
 b. Memberikan obat pencahar peroral dengan criteria kelengkapan alat dan obat pencahar menunggu sampai obat ditelan pasien.

 4.MEMENUHI KEBUTUHAN KEAMANAN
 a. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah di tempat tidur dengan criteria kelengkapan alat sesuai dengan umur dan kondisi pasien.
 b. Menjegah kecelakan pada alat listrik dengan criteria kelengkapan alat,memeriksa voltage listrik setempat dan mwnggunakan alat secara tepat dan benar.

 5.MEMENUHI KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN KENYAMANAN FISIK
 a. Memelihara kebersihan mulut dengan menyikat gigi,membersihkan mulut dan memelihara gigi palsu.
 b. Menyisir rambt dg criteria kelengkapan alat,menyisir rambut yg panjang dimuluai dr ujung dan melakukan observasi.

 6.MEMENUHI KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
 a. Membantu pasien untuk istirahat dan tidur dg criteria mengaur posisi yg tepat,mengatur ventilasi dan pencahayaan,mencegah kebisingan suara,memperhatikan kebersihan lingkungan,mengatur pelaksanaan pengobatan/tindakan keperawatan,mengatur kunjungan dokter,mencegah tamu dikuar jam kunjungan dan melakukan observasi

 7.MEMENUHI KEBUTUHAN GERAK DAN KESEHATAN JASMANI
 a. Mengatur posisi baring pasien antara lain posisi fowler,trendelenburg,SIM,dorsal recumbent,lithotomi,genu pectoral.
 b. Melaksanakan ambulasi dini dengan criteria melatih pasien memenuhi kebutuhannya sendiri,melatih pasien duduk,turun dari tempat tidur,berdiri dan berjalan secara bertahap,melatih pasien menggunakan alat Bantu,motifasi pasien menggunakan alat Bantu,motifasi melatih pasien untuk latihan gerak dan observasi.

 8.MEMENUHI KEBUTUHAN SPIRITUAL
 a. Memberi pelayanan mental spiritual kpd pasien yang gawat dng criteria menyiapkn lingkungan,menyiapkan alat ibadah,membntu melaksanakan ibadah,menghubungi pemuka agama,menunjukan sikap empati,simpati dan mencatat dan menyampaikan pesan pasien kpd keluarga lainny.
 b. Memberi pelayanan mental spiritual kpd pasien.

 9.MEMENUHI KEBUTUHAN EMOSIONAL
 a. Melaksanakan program orientasi dng criteria memberi penjelasan pada pasien baru/keluarga tentang peraturan rumah sakit.
 b. Melaksanakan komunikasi terapeutik dng criteria memanggil pasien sesuai dng nama dan statusnya.

 10.MEMENUHI KEBUTUHAN KOMUNIKASI
 a. Secara tidak langsung atau tertulis.
 b. Menggunakan isyarat.

 11.MENCEGAH DAN MENGATASI REAKSI FISIOLOGIS
 a. Mengukur suhu badan.
 b. Menghitung pernafasan.
 c. Menghindari kemungkinan terjadinya alergi obat

 12.MEMENUHI KEBUTUHAN PENGOBATAN DAN MEMBANTU PROSES PENYEMBUHAN
 a. Melaksanakan pemberian obat melalui peroral,parenteral,subcutant,intramuscular dan intravena

 13.MEMENUHI KEBUTUHAN PENYULUHAN
 a. Memberikan penyuluhan secara individual dengan kriteria mengidentifikasi kebutuhan kebutuhan.

 14.MEMENUHI KEBUTUHAN REHABILITASI
 a. Melatih pasien menggerakkan anggota tubuh ditempat tidur.
 b. Melatih pasien berjalan.
 c. Melatih pasien menggunakan alat Bantu.



INTERVENSI KEPERAWATAN DILUAR PRAKTEK

KEWENANGAN PERAWAT :
1. Melaksanakan pengkajian keperawatan
2. Merumuskan diagnosis keperawatan
3. Menyusun rencana tindakan keperawatan
4. Melaksanakan tindakan keperawatan (termasuk tindakan medik yang dapat dilakukan perawat)
5. Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan
6. Mendokumentasikan hasil keperawatan
7. Melakukan kegiatan konseling kesehatan kepada sistem klien
8. Melaksanakan tindakan medis sebagai pendelegasian berdasarkan kemampuannya
9. Melakukan tindakan diluar kewenangan dalam kondisi darurat yang mengancam nyawa sesuai ketentuan yang berlaku (Standing Order) di sarana kesehatan
10. Dalam kondisi tertentu, dimana tidak ada tenaga yang kompeten, perawat berwenang melaksanakan tindakan kesehatan diluar kewenangannya

TANGGUNG JAWAB UTAMA PERAWAT ADALAH :
1. Meningkatkan Kesehatan
2. Mencegah Penyakit
3. Memulihkan Kesehatan
4. Mengurangi Penderitaan

LINGKUP PRAKTIK KEPERAWATAN
1. Memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan sederhana dan kompleks.
2. Memberikan tindakan keperawatan langsung, pendidikan, nasehat, konseling, dalam rangka penyelesaian masalah kesehatan melalui pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam upaya memandirikan system klien.
3. Memberikan pelayanan keperawatan di sarana kesehatan dan tatanan lainnya.
4. Memberikan pengobatan dan tindakan medik terbatas, pelayanan KB, imunisasi, pertolongan persalinan normal dan menulis permintaan obat/resep.

medical instrument

MEDICAL INSTRUMENT

v Stethoscope: instrument which consist of a hollow end and two thin tubes with ear pieces to listen somebody’s heart and breathing

v Wheel chair: special chair with wheels,to be used by people who cannot walk

v Syringe: plastic or glass tube with a rubber part at the end to suck up the liquid and push it out

v Needle: a very thin pointed piece of steel to put a drug into someone’s body or taking blood out of it

v Sinus forceps: used for exploring a wound


Cheatle’s forceps: used for handling sterile instruments


Artery forceps: used for stop bleeding


Dissecting forceps: used for handling sterile dressings


Clip-removing forceps: use for removing clips


Knife: sharp blade with a handle for cutting


Blade: the flat part of knife



Thermometer: used for measuring the temperature of body, air, etc


Bandage scissor: used for cutting bandages



Suture scissor: used for taking out suture


Tongue depressor: thin flat instrument that used for pressing the tongue


Pincers: is a tool made of two crossed pieces metal, for holding things firmly and pulling Things


Stitch: short piece of thread to sew the edges of a wound together



Probe: long thin instrument that doctors used for touching, examining or looking for something


Bandage: strip of fabric used for tying around a part of the body that has been hurt in order to protect or support it


Jar or cylinder: round glass container, with a lid, to put the instrument



Bowl: deep round dish with a wide open top


Gallipot: small vessel for lotions









 Tray: flat piece of wood, metal, or plastic with raised edges for carrying or holding things


 Mask: used for covering a part or all of the face, worn to hide or protect it



 Trolley: wheeled vehicle for carrying instrument


 Receiver: kind of dish used especially for washing surgery instruments


 Catheter: tube to take out urine


 Crutch: wood or metal support to help patient walk